19/10/11

Iwan Fals feat Blackout : Tergila gila

Berawal dari ketertarikan Iwan Fals akan lagu cinta yang diciptakan Azizi, vokalis Blackout, maka terciptalah kolaborasi handal dua generasi antara Blackout dengan Iwan Fals. Pertama mendengarkan lagu Blackout, Iwan mengaku bisa menggambarkan arti cinta dalam berbagai sudut pandang.

18/10/11

Storia - Benar Benar Sayang Kamu

STORIA  :  Benar Benar Sayang Kamu
Satu lagi pendatang baru yang siap bersaing industri musik Indonesia. Terhitung sejak 9 November 2009, Witrie (vokal), Joel (bass), Aldhan (keyboard), Kitut (keyboard), dan Rama (drum) mengikrarkan diri untuk berada di bawah satu nama, Storia, diambil dari bahasa Italia, yang berarti ‘cerita’. Melalui lagu, Storia ingin menghasilkan sebuah karya yang mampu menjadi cerita bagi para pendengarnya.

Semangat Baru Goliath Dalam Film Semesta Mendukung

Goliath is back!
Usai sudah penantian para Golivers, sebutan penggemar mereka, pada album baru Goliath. Tak tanggung-tanggung, mereka berevolusi dan single terbaru mereka digunakan sebagai soundtrack sebuah film layar lebar. Dengan lagu berjudul sama dengan filmnya, ”MESTAKUNG” (Semesta Mendukung), Goliath menampilkan sesuatu yang baru.

Bersiaplah mendengar kolaborasi permainan Dara (guitar), Rizal (lead guitar), Izwa (bass), Ardy (keyboard), dan Gie (drum) yang kini lebih solid dan mantap.

D-Not 7 : Gak Pake Lama.

Musik rock adalah metafora dari kerja keras serta keyakinan dalam mencari kesempatan menuju kesuksesan. Karena itu, para musisi rock selalu yakin siklus musik rock di tanah air akan segera bangkit ditengah gencarnya aliran musik yang mengarah kepada Pop Melayu.

D-Not 7 adalah salah satu grup musik beraliran rock yang melihat kejenuhan publik akan band-band yang semakin lama semakin seragam. Berasal dari ranah Medan, Tom Yeah (gitar) dan Minor (vokal) membidani lahirnya grup beraliran rock untuk menjebol barikade kapitalisasi musik tanah air.

The Fly : Sang Penyelamat

Ketika kau merasa hebat kau terjatuh
Ketika kau ditinggalkannya kau terjatuh lagi...
(The Fly – Sang Penyelamat)

Jangan heran kenapa saya menyebut The Fly sebagai ‘band keramat’. Selain musikalitas mereka yang mumpuni, jam terbang yang tinggi, passion bermusik yang mengagumkan, ditambah dengan semangat membara untuk terus berkarya dan bertahan dalam industri musik, The Fly adalah salah satu grup band di belantika musik tanah air yang patut mendapat perhatian khusus.

Winda – Kutemukan Penggantinya

kau hadir dalam bayangan yang tak pernah kuanggap
kau ada di dalam bayangan semu...

                       
(Winda – Kutemukan Penggantinya)
 
Kegelisahan yang diselimuti oleh kemegahan. Kesan itu yang tertangkap saat saya mendengarkan lagu bertajuk “Kutemukan Penggantinya.” Tembang melankolis berlirik lirih tersebut tampak sebisa mungkin menyelimuti kegelisahan sang penyanyi, Winda Viska Ria. Apa sebab? Karena ternyata selama dua tahun terakhir, finalis Indonesia Idol itu tanpa kenal lelah berusaha membuktikan diri sebagai penyanyi sejati kepada masyarakat.

Revolusi Energik Vicky Rhoma & Sonet Rock

Apa yang terbayang di pikiran Anda saat mendengar kata ‘bujangan’? Seorang pria dewasa yang tidak memiliki pasangan? Atau sebuah deskripsi dari gaya hidup yang bebas aturan? Bagi saya pribadi, kata ‘bujangan’ berkorelasi kuat dengan satu nama, yaitu Haji Rhoma Irama. Di tahun 1980-an, Raja Dangdut tersebut mempopulerkan lagu berjudul Bujangan yang kemudian berimbas sukses dengan meraih penghargaan sebagai Raja Musik Asia Tenggara oleh majalah Asia Week.

Putra Mbah Surip - Jus Melon

Masih terngiang dalam ingatan, 4 Agustus 2009, seorang seniman besar meninggalkan kita semua. Seniman yang sempat menggemparkan dunia hiburan tanah air dengan karyanya yang sederhana dan merakyat. 

Dia adalah almarhum Urip Achmad Rijanto atau yang lebih tenar dengan nama Mbah Surip.

SM#SH - Cenat-Cenut

Menyebut boyband, pikiran langsung tertuju pada sekumpulan pria berwajah menarik yang bernyanyi sambil menonjolkan kelincahan menari (dance), meski sering kali kualitas vokal tidak terlalu diperhatikan. Fenomena boyband mulai merebak sejak kehadiran grup asal Amerika, New Edition dan New Kids on the Block di era 1980-an. Dalam sekejap mereka menjadi sorotan publik dan digilai kaum hawa.
Namun apa jadinya bila boyband dibentuk oleh para komedian kenamaan tanah air, seperti Sule, Azis Gagap, Parto, Andre Taulany, Nunung, Opie Kumis, dan Adul? Tentu ini menjadi daya tarik sendiri. Sebab Anda harus melupakan kualitas vokal apalagi kelincahan menari. Yang ada, Anda akan dibuat terbahak-bahak dengan mimik, aksi, maupun celotehan mereka.

Selalu Ada, Sajian Isi Nurani Blackout

Sejak tampil di ranah publik, Blackout memang menyita perhatian. Dengan mengusung  ‘kenekatan’  ala rock n roll, mereka mencoba ‘membisingkan’  industri musik tanah air yang belakangan diisi oleh genre-genre yang seirama.  Lewat tembang-tembang yang beraransemen ‘tak lazim’ dalam album perdana mereka, kelompok musik rock yang digawangi Azizi (vokal), Ega (gitar), Iwan Xaverius (bass), Rere (drum) dan Sastro (keyboard) ini sukses menebar keajaiban dengan merebut hati penikmat musik.

Memang tak mengherankan bila Blackout bisa langsung merebut hati penikmat musik. Pasalnya, Blackout diisi oleh para musisi yang punya komitmen jelas dalam berkesenian. Sebut saja Rere dan Iwan Xaverius yang lama malang melintang di panggung musik Indonesia lebih dari satu dekade.

17/10/11

Haddad Alwi - Semua Untuk-Nya

“Inna sholati wanusuki wamahyaya wamamati. Lillahi robbil ‘alamin”(Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah semata)
Setiap Haddad Alwi mengeluarkan karya terbaru, saya yakin beliau sebenarnya sedang berbagi pengalaman spiritual yang dialaminya. Dalam musiknya yang ceria, terpantau lirik berperihal tanda-tanda kebesaran-Nya.

Hadir dengan single terbaru berjudul Semua Untuk-Nya, Haddad Alwi seakan menggambarkan sebuah proses pemantapan hati untuk selalu dirahmati dan dituntun oleh Allah SWT, dan sebuah pengakuan bahwa manusia adalah makhluk lemah, yang segala daya dan upaya hanyalah milik-Nya.

Bonus Dari Bonus Band

Perpisahan menjadi reaksi dari dua hal berbeda yang tak mungkin bisa bersama. Sebab bila perbedaan begitu kentara, terlebih nurani pun sudah tak mampu berbicara, maka tak ada lagi yang bisa diharapkan kecuali berpisah. Begitulah yang tergambar dalam single terbaru Bonus Band bertajuk Jelas Sudah. Tembang tersebut menjadi single andalan band yang digawangi oleh Bimo Sulaksono (Drum), Willie (gitar), Epoy (bass), Ale (vokal) ini di album terbaru mereka.

NYX, Mendaur Ulang Kesuksesan


Haruskah kuteteskan airmata di pipi
Haruskah kucurahkan segala isi di hati
Oh haruskah kau kupeluk dan tak kulepas lagi
Agar tiada pernah ada kata berpisah
Oooo...

Bagi penikmat musik pop era 80-an, potongan lirik di atas tentunya tak asing. Sebuah masterpiece legendaris berjudul Masih Ada yang dibawakan dengan merdu oleh penyanyi Indonesia paling produktif dan mendominasi musik Indonesia pada pertengahan 80-an hingga awal 90-an, Deddy Dhukun dan Dian Pramana Poetra (2D).

Lagu tersebut telah menginspirasi banyak musisi, salah satunya NYX. Grup musik yang beranggotakan M. Amin Ilyas (Vokalis), Ponco (Gitaris), Frando (Violin 1), Datux (Drum), Yoko (Violin 2) ini mendaur ulang lagu tersebut dalam sentuhan pop alternatif.

16/10/11

Samantha, Bukan Band Perempuan Biasa


Tak banyak grup band perempuan di Indonesia. Kemunculan mereka terhalang oleh budaya patriarkal yang menutup kesempatan para perempuan dalam ruang berkarya. Pertengahan tahun 1960-an bisa dikatakan sebagai awal gebrakan dalam musik tanah air dimana telah melahirkan grup band perempuan yang sempat go international. Namun karena banyak faktor, kehadiran grup band perempuan di Indonesia hanya bertahan hingga awal 1970-an.

Setelah setengah abad berlalu, kemunculan band perempuan di Indonesia tetap bisa dihitung dengan jari. Samantha adalah salah satunya. Band yang beranggotakan Milsha (vokal), Keke (bass), Moniq (gitar) dan Windy (drum) ini terbentuk sejak tahun 2007. Seperti halnya band-band yang lain, mojang-mojang asal Bandung tersebut menyisakan banyak cerita mulai dari proses pembentukan hingga bisa bertahan sampai saat ini.

Sinopsis - Kembalilah Untukku

Berawal dari sebuah pertemanan dari kecil, sekitar umur 12 tahun (SMP kelas I) disebuah daerah pelosok Tangerang, yang tak terjamah orang kota. Hari-hari mereka dilalui dengan hal-hal yang sederhana, tapi keseharian mereka begitu sempurna ketika berkumpul utuh. Kemudian kehidupan mereka mulai terusik dengan mimpi-mimpi untuk mempunyai sebuah band besar di negeri ini kelak. 


Disaat itu pula mereka mulai membicarakan sebuah band yang dijadikan impian mereka berlima, serta mulai mengenali alat musik dan mulai latihan di rental studio musik yang tidak jelas suara alat musiknya. Sinopsis, band yang terdiri dari Andi (vocal), Deni (gitar), Putra (Bass), Chely (gitar), Adien (drum) mulai memberanikan diri ikut ajang-ajang festival musik dari tingkat daerah sekitar mereka dan memproklamirkan band mereka denga nama “sinopsis” dengan filosofi arti yang sebenarnya yaitu ringkasan cerita, dengan maksud karya lagu mereka tercipta atas dasar ringkasan cerita kehidupan pribadi dan sekitar mereka berdasarkan kenyataan dengan genre musik Rock.